Kamis, 20 Desember 2012

Pilih Ketua Baru, Parlemen Ukraina Diwarnai Adu Jotos


KIEV- Kelakuan para anggota parlemen Ukraina tak ubahnya seperti berada di atas ring tinju. Dalam rapat pemilihan Ketua Parlemen, anggota parlemen pendukung Presiden Viktor Yanukovych terlibat baku hantam dengan anggota parlemen dari kelompok oposisi.


Suasana gedung parlemen Ukraina pun kacau balau oleh ulah para anggota parlemen yang baru terpilih. Sejumlah foto 'menakjubkan' yang berhasil diambil oleh wartawan setempat, menjadi bukti betapa kacaunya proses pemilihan Ketua Parlemen yang seharusnya berjalan demokratis.
Hampir seluruh anggota parlemen bangkit dari tempat duduknya dan maju hingga ke mimbar pimpinan parlemen. Meski mengenakan jas, para anggota parlemen ini terlibat pergulatan satu sama lain. Bahkan ada yang hingga terjatuh ke lantai akibat dipukul oleh anggota parlemen lainnya.
Terlihat salah seorang anggota parlemen yang ditahan oleh rekan-rekannya saat hendak memukul anggota parlemen lainnya. Sedangkan beberapa anggota parlemen lainnya terlihat memanjat mimbar pemimpin parlemen sebelum akhirnya didorong lagi ke bawah oleh petugas keamanan.
Seperti dilansir The Sun, Jumat (14/12/2012), kekacauan ini terjadi pada Kamis (13/12) waktu setempat, atau tepatnya hari kedua setelah parlemen yang baru terbentuk.
Aksi baku hantam ini berhasil mereda beberapa saat kemudian. Hasil voting pun menunjukkan anggota parlemen bernama Volodymyr Rybak terpilih sebagai Ketua Parlemen yang baru. Rybak berasal dari Partai Region yang menaungi Presiden Yanukovych.
Disinyalir, penyebab aksi ini karena persoalan bahasa yang selama ini menjadi perdebatan banyak kalangan di Ukraina. Diketahui bahwa parlemen Ukraina terbagi menjadi dua kubu, yakni politisi yang berasal dari wilayah timur yang sebagian besar menggunakan bahasa Rusia dan para politisi dari wilayah barat yang mayoritas berbahasa Ukraina.
Beberapa saat sebelum kekacauan terjadi, para anggota parlemen oposisi meneriakkan "Memalukan!" ketika anggota parlemen dari Partai Region berbicara menggunakan bahasa Rusia di dalam gedung parlemen. Bahkan mereka berusaha menyingkirkan seorang anggota parlemen yang berbicara bahasa Rusia dari mimbar.
Semenjak pemilu Oktober lalu yang dimenangkan secara tipis oleh Partai Region, 3 kelompok oposisi mengutarakan niatnya untuk menentang Presiden Yanukovych. Kelompok oposisi tersebut terdiri atas para loyalis mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko, para penganut nasionalis Svoboda dan kelompok liberal dari partai UDAR yang dipimpin juara tinju dunia Vitaly Klitschko. (dct)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar