ZIARAH WALI-
Ustad HM Guntur Bumi bersama istri, Puput Melati, dan anaknya, Azzahra
saat berziarah ke makam Sunan Kudus, kemarin (19/2/2013). foto:mus
SEMARANG-
Perayaan Ulang Tahun (Ultah) Ustad HM Guntur Bumi Sholawat Nabi
Al-Qurthubi yang ke-32 tidak dirayakan secara meriah sebagaimana
kebanyakan orang. Ustad kondang asli Semarang ini justru mengisi dengan
kegiatan ziarah ke makam para wali dan makam ayahandanya. Bagi
Ustad Guntur Bumi perayaan Ultah merupakan perayaan hari bahagia yang
istimewa. Namun, bukan berarti harus diperingati dengan penuh suka cita
dengan menggelar pesta yang mewah. Ustad Guntur punya cara lain yang
lebih elegan, yakni memperingati dengan melakukan ziarah ke makam para
wali.
"Merayakan Ultah bukan berarti kita harus bahagia dengan
berpesta. Di saat usia kita bertambah maka patut kita bersyukur, kita
jadikan sebagai introspeksi diri untuk lebih dekat pada Yang Kuasa. Kali
ini saya merayakan dengan berziarah untuk mengingat pada kematian dan
pada Sang Khaliq yang memberi kita hidup," ujar Ustad Guntur di
sela-sela kegiatannya ziarahnya, Selasa (19/2/2013).
Ustad Guntur
Bumi secara khusus datang dari Jakarta menggunakan pesawat terbang
bersama rombongan keluarganya, yakni sang istri Puput Melati, anak
bayinya Azzahra Assyila Rahma, sang mertua Sofyan Oesman (personil grup
musik era 70-an Usbros) dan istri, juga beberapa kerabat keluarga.
Diantara rombongan dari Jakarta ikut serta Habib Ahmad Al-Aidit.
Rombongan
tiba di bandara A Yani Semarang sekitar pukul 06.30 WIB. Mereka
disambut oleh Pemangku Padepokan Silaturahmi Semarang Ustad Muhammad Adi
Tidar dan ibundanya. Setelah sarapan soto di Pamularsih rombongan
langsung berangkat menuju ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak
untuk berziarah.
"Sunan Kalijaga punya peran penting dalam siar
Islam di tanah Jawa, beliau berdakwah juga menyukai seni sama seperti
keluarga kami. Beliau banyak mengajarkan tentang filsafat hidup yang
menekankan pada pentingnya mengingat Allah SWT dan meneladani ajaran
Rosulullah SAW," ucap Ustad Guntur Bumi.
Saat berziarah di Makam
Sunan Kalijaga Ustad Guntur Bumi memanjatkan doa secara khusus untuk
istri dan anaknya juga keluarga, dan tidak lupa memohonkan ampun untuk
almarhum ayahandanya, HM Abdul Rahman. Secara khusus dia juga mendoakan
untuk para jamaah dan para pasien semoga selalu diberi keberkahan dan
kesehatan dengan tidak meninggalkan ajaran Allah SWT.
Kegiatan
dilanjutkan dengan melakukan perjalanan ke kota Kudus untuk berziarah ke
makam Sunan Kudus. Tiba di masjid Sunan Kudus rombongan menjalankan
sholat Azhar berjamaan dengan imam utama Masjid Kudus. Seusai sholat
Ustad Guntur dan keluarga berziarah ke makam Raden Jakfar Shodiq atau
Sunan Kudus yang berada di depan masjid.
Saat melintas di sumur
Sunan Kudus yang terlihat seperti kolam karena air selalu penuh dan
tidak pernah surut, Ustad Guntur menyempatkan sejenak untuk berdoa.
Beliau membawa anaknya, Zahra untuk kemudian dibasuh dengan air sumur.
"Semoga Zahra menjadi anak sholehah, semoga menjadi hafidzah Al-Quran
yang selalu memperjuangkan siar Islam. Selalu diberi kesehatan dan
keberkahan," ujar Ustad Guntur seraya membasuh wajah Zahra yang justru
tertawa-tawa tidak takut dengan dinginnya air.
Selesai berdoa di
makam Sunan Kudus, Ustad Guntur dan rombongan melanjutkan perjalanan
kembali ke Semarang, dan melanjutkan kegiatan ziarah ke makam
ayahandanya di pemakaman umum Bergota, Semarang. Dalam kesempatan itu
Ustad Guntur Bumi mengguyur air karomah dari makam Sunan Kalijaga dan
Sunan Kudus di makam ayahandannya dan makam keluarga yang ada di
sekitarnya.
"Semoga Allah memberkahi almarhum dan ahli kubur yang
lain di sekitar makam almarhum," ucap Ustad Guntur di akhir doanya.
Selesai menjalankan ziarah Ustad Guntur menyempatkan waktu untuk
istirahat sejenak di Padepokan Silaturahmi Jl Tambra 36 Semarang.
Sekitar pukul 19.00 WIB Ustad Guntur bersama rombongan kembali ke
Jakarta melalui bandara A Yani Semarang.
(mus)